Asal-usul donat sering menjadi sumber perdebatan.
Salah satu teori mengatakan donat dibawa ke Amerika Utara oleh imigran dari Belanda yang juga memopulerkan hidangan penutup lain, seperti: kue kering, pai krim (cream pie) dan
pai buah (cobbler).
Cerita lain mengatakan donat berbentuk cincin
diciptakan kapten kapal asal Denmark bernama Hanson Gregory. Sang kapten sering harus
menyetir kapal dengan kedua belah tangan karena kapal sering dilanda badai. Kue
gorengan yang dimakan ketika sedang menyetir ditusukkan ke roda kemudi kapal, sehingga kue menjadi
bolong. Kebetulan bagian tengah kue juga sering belum matang, sehingga donat
sengaja dibuat berlubang di tengah agar permukaan donat yang terkena minyak
bertambah dan donat cepat matang.
Sejarah Donat di Indonesia
Tahun 1968, stan American Donut di Djakarta Fair (sekarang disebut Pekan Raya
Jakarta) merupakan perintis donat yang digoreng dengan mesin
otomatis. Sejak itu, American Donut memiliki tradisi tahunan membuka
stan di Pekan Raya Jakarta hingga sekarang.
Tahun 1985, Dunkin’Donuts membuka gerai pertama di Jalan
Hayam Wuruk, Jakarta Pusat yang terus berkembang
menjadi lebih dari 200 gerai di berbagai kota di Indonesia. Yang kemudian diikuti
dengan donat-donat waralaba asing lainnya seperti
Master Ring, Master Donut, dan Mister Donut.
Demam donat dibangkitkan kembali oleh J.CO Donuts & Coffee yang membuka gerai
pertamanya di Super Mall Karawaci pada tanggal 26 Juni2005. Keberhasilan J.CO diikuti Krispy Kreme yang membuka gerai donatnya yang
pertama di Mal Pondok Indah 2 pada tanggal 31 Agustus2006. J.CO sebagai merek lokal didirikan oleh Johnny Andrean seorang penata rambut terkemuka di Indonesia.
Donat produksi industri kecil biasanya dijajakan
berkeliling menggunakan sepeda atau sepeda motor. Di dalam bus, pedagang
asongan menjual donat kemasan kotak dengan cara unik. Donat dalam kemasan
dibagi-bagikan ke pangkuan penumpang untuk kemudian dikumpulkan kembali kalau
penumpang tidak berminat.Donat jenis ini disebut juga sebagai donat kampung untuk membedakannya dengan
donat-donat yang dijual di mal dan restoran.
B.
Hipotesis
Adonan donat didiamkan
selama sekitar satu jam. Selama satu jam tersebut, sel ragi melakukan respirasi anaerobik atau
fermentasi alkohol. Fermentasi akan menghasilkan etanol, karbon dioksida, dan energi.
Energi dipakai oleh ragi untuk
tumbuh dan memperbanyak diri. Karbon dioksida terperangkap di dalam adonan
dalam bentuk gelembung gas. Saat adonan goreng maka akan menyebabkan adonan
mengembang dan ukurannya membesar. Ini terjadi karena gas mengembang jika
temperatur tinggi. Panas menguapkan etanol dan membunuh yeast sehingga fermentasi berhenti. Hasilnya,
donat akan berwarna kekuningan dan lembut atau sebaliknya, jika tidak
beruntung, donat akan keras dan padat (bantat).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar